Sabtu, 31 Juli 2010

Ayu Masih Perawan Tulen

Sebuah cerita dewasa tentang Ayu Masih Perawan Tulen - "Yah, kita terlambat deh, Yu." keluh Dinda. "Sudah lewat lima menit nih", Ayu langsung lunglai.
Kuliah pertama hari ini dosennya killer banget, namanya Pak Sundjoto. Ia benar-benar takut sama Pak Sundjoto. Namanya saja sudah Sundjoto, bagaimana senjatanya. Finally, mereka harus bolos kuliah. Itu lebih baik, daripada mereka harus dihukum menyalin tugas statistik tujuh kali.
"Ya udah deh, aku mandi dulu. Kau juga Din, nanti masuk angin" kata Ayu sambil segera masuk ke kamarnya dengan lemas.

Dinda benar-benar merasa bersalah. Seharusnya ia tak terlalu lama memilih-milih bra tadi, tapi Dinda memang paling senang pilih-pilih underwear. Bisa dikategorikan bahwa Dinda seorang kolektor underwear. Akibatnya mereka harus mengejar waktu menembus hujan yang cukup deras, tapi nyatanya tetap harus terlambat. Untuk menebus kesalahannya itu Dinda memasakkan mie goreng untuk Ayu. Ayu gemar banget sama mie goreng, dan itu merupakan senjatanya Untuk meminta maaf kepada Ayu.

Dinda tak peduli kedinginan. Tanpa harus mandi dulu, ia sudah menggorengkan mie untuk Ayu. Lalu Dinda segera membawa mie goreng "made in" dirinya ke kamar Ayu. Ayu kaget ketika Dinda tiba-tiba masuk ke kamarnya begitu saja. Pasalnya Ayu belum selesai memakai bajunya. Ia masih bertelanjang dada. Untung bagian paling sensitifnya sudah 'diamankan' sebelum Dinda masuk tadi.

Dinda juga tak kalah kagetnya. Ia sampai terbengong-bengong memandangi pemandangan indah yang terhampar di depan matanya. Kedua bukit kembar Ayu membusung di depannya. Sekal membulat sedikit berlebihan untuk tubuhnya yang agak kurus. Kedua bola mata Dinda yang bening nanar memandangi kedua daging kecil coklat kemerah-merahan yang bertengger di kedua ujung bukit kembar itu. Darah Dinda bagai disiram air hujan, dingin menggigil. Ia terbayang beberapa adegan blue film yang pernah ditontonnya.

Selengkapnya: http://www.forumkami.com/forum/cerita-dewasa/53605-darah-perawan-ayu.html

Tags: Cerita Dewasa | Cerita Seks | Cerita Panas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar